BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »
before, I apologize for my lack of blog. because I want to exchange information with you all ..

Minggu, 31 Mei 2009

TAMU DARI LUAR ANGKASA

TAMU DARI LUAR ANGKASA.

Angkasa
Bumi sejak zaman dahulu sering didatangi tamu dari luar angkasa.
Baik yang hanya melintas, atau mendarat di permukaan Bumi. Bahkan
tamu-tamu itulah yang diduga memicu munculnya kehidupan serta
menciptakan ekosistem yang mampu menopang kehidupan hingga kini.
Yang kita bicarakan disini bukan makhluk luar angkasa yang turun
dari piring terbang atau UFO, melainkan benda langit yang bernama
asteroid, meteorit arau komet. Benda-benda langit itulah yang
diyakini menciptakan ekosistem di Bumi.

Ribuan meteorit menghujani bumi setiap tahunnya. Hanya saja
karena ukurannya amat kecil, meteorit ini sudah hancur terbakar
ketika memasuki atmosfir. Sebagian diantaranya mungkin masih tersisa
dan jatuh ke Bumi berupa bola berapi. Berita terakhir yang membuat
masyarakat panik adalah laporan dari perhimpunan astronomi internasional-
IAU, yang mengatakan ada kemungkinan pada tahun 2028, sebuah asteroid
besar akan menabrak Bumi.

Luar_angkasa
Laporan IAU tsb, segera menimbulkan kepanikan penduduk di berbagai
negara. Sehari kemudian para pakar dari laboratorium propulsi
jet -JPL di California membantah laporan tsb. Berdasarkan analisis
foto astronomi diperoleh data, bahwa asteroid besar yang diberinama
XF 11 itu hanya akan melintasi Bumi pada jarak sekitar 960.000
kilometer. Sebagai perbandingan, jarak antara Bumi dengan Bulan
adalah sekitar 380.000 kilometer. Tetapi para ahli astronomi menyebutkan,
ancaman terkena jatuhan benda langit semacam itu amat sulit diramalkan.
1. Diakui, selama ini pengamatan dan data mengenai ancaman jatuhnya
asteroid, meteorit dan komet ke Bumi, amatlah terbatas. Pada tahun
1995 AS memprakarsai program pengamatan asteroid dekat Bumi-NEAT.
Sampai saat ini, program tsb sudah berhasil melacak dan mendata
lebih dari 6.000 asteroid baru, 15 diantarnya digolongkan amat
dekat dengan Bumi dan 4 diantaranya dikategorikan amat berbahaya.

Apa bahayanya jika sebuah asteroid atau meteorit jatuh ke Bumi
?. Film Deep Impact mungkin mampu menggambarkan betapa dahsyatnya
bencana yang ditimbulkan. Atau kejadian nyata pada tanggal 30
Juni tahun 1908, ketika sebuah meteorit berdiameter hanya 60 meter,
meledak di ketinggian 15 kilometer di atas hutan di kawasan Tunguska
Siberia. Dalam radius 60 kilometer rumah-rumah seolah diguncang
gempa hebat. Dan pada radius sekitar 20 kilometer dari pusat ledakan,
hutan terbakar dan porak peranda. Atau terciptanya kawah meteorit
berdiameter satu kilometer di Arizona AS, yang merupakan dampak
dari jatuhnya sebuah meteorit besi berdiameter 100 meter pada
20.000 tahun lalu.

Sejauh ini para ahli juga memperkirakan, musnahnya dinosaurus
65 juta tahun lalu, adalah akibat jatuhnya sebuah asteroid berdiameter
10 kilometer ke semenanjung Yucatan di Mexiko. Dahulu dampaknya
tidak mengancam manusia. Karena ketika dinosaurus musnah, manusia
samasekali belum ada di Bumi. Sementara 20.000 tahun lalu Arizona
adalah kawasan kosong yang tidak dihuni manusia.

Bila perhitungan para ahli meleset, dan asteroid XF 11 yang
berdiameter 1,6 kilometer benar-benar jatuh ke Bumi maka bencana
besar dalam sekejap akan memusnahkan ratusan juta manusia. Energi
ledakan yang dilepaskannya diperhitungkan setara dengan 20 juta
kali energi bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima. Impak tabrakan
akan menyebabkan letusan gunung api, memicu tsunami serta membuat
Bumi gelap gulita. Dalam waktu sekejap, umat manusia akan merasa
kembali ke zaman batu.

Masalahnya kini adalah, bagaimana meramalkan akan jatuhnya
benda langit itu ke Bumi. Mengapa tiba-tiba benda langit itu menyimpang
dari jalurnya. Serta bagaimana mencegah agar bencana besar tidak
menimpa umat manusia. Untuk itu berbagai program angkasa luar,
kini juga dikaitkan dengan pengamatan benda langit dekat Bumi.
Berbagai data mengenai perubahan perilakunya juga dicatat secara
teliti. Jutaan foto dibuat untuk analisis data.

Asteroid dekat Bumi, biasanya merupakan asteroid yang terpental
dan melenceng dari jalur alamiahnya. Di tata surya, sabuk asteroid
terletak antara planet Mars dan Yupiter. Akan tetapi bila ada
gaya lain dari alam semesta, misalnya ada komet yang melintas
atau terjadi tabrakan asteroid, maka beberapa buah asteroid itu
lepas dari jalurnya dan boleh jadi memasuki gaya tarik Bumi. Bila
obyeknya cukup besar, benda langit ini dapat bertahan, dan kemungkinan
jatuh ke Bumi. Bila obyeknya kecil, biasanya habis terbakar di
luar angkasa.

Relatif kecilnya asteroid atau meteorit yang memasuki gaya
tarik Bumi, menyebabkan seringkali luput dari pengamatan para
ahli. Diameter sekitar satu kilometer bagi benda langit adalah
relatif kecil bila dibanding dengan satelit atau planet serta
bintang yang ukurannya amat besar. Diakui, para ahli astronomi
seringkali hanya berhasil melihat jejaknya, bahwa sebuah meteor
atau asteroid baru saja melintasi Bumi. Dengan demikian, bila
benda langit ini jatuh ke Bumi, para ahli tidak berdaya mencegahnya,
karena memang tidak mampu melacaknya.