BETAPA INDAHNYA MEMPERJUANGKAN

Dikala itu... Jika tidak dikala itu, aku tidak mungkin bersatu. Iya bersatu, demi sesuatu. Jujur, betapa indahnya aku memperjuangkanmu. Sabar? iya sabar. Tegar? Iya tegar. Jujur, betapa indahnya perjuangan kala itu. Aku dulu, asing. Tidak tahu siapa kamu, tidak paham siapa kamu. Tapi, kamu mencoba memasuki ruang hidup aku. Kamu dan aku tau, kita asing. Begitupun sebaliknya, aku mencoba memasuki ruang hidup kamu. Lika-liku? Banyak, terlalu banyak sampai-sampai aku bosan dengan pemerannya. Hanya dia pemerannya? Ah... Tapi, aku adalah terkadang termasuk orang yang mengabaikan. Ketika aku sedang memulai menyayangi seseorang, namun ada yang membenci ku berlebih. Aku akan mengabaikannya, karna aku fokus. Iya fokus, dengan apa yang aku gapai. Menggapai cinta seseorang yang sedang ku coba sayangi, kamu. Aku tidak peduli, seberapa dijatuhkannya aku dimatamu. Karna setiap yang jatuh, akan bangkit. Setiap yang bangkit, akan jatuh. Ingat, dunia berputar. Bahagianya manusia, ada jalannya sendiri sendiri. Jika seseorang merebut kebahagiaan orang lain, lantas bagaimana kebahagiaanya sendiri? Setiap detik ku lewati liku-liku. Dengan cemooh ku tidak peduli. Aku hanya berpegang teguh dengan prinsip. Prinsip? Iya ini prinsip... Aku tidak akan mencoba berpura-pura berlari kemanapun saat dikecewakan, Ketika aku menyayangi seseorang. Karena, ketika orang itu sudah lelah mengejarmu, Dia akan berhenti... Dan disaat itu pula, dipemberhentiannya... Ada seseorang yang hanya lewat, menyapa, dan mengajaknya berlari bersama. Dan ketika kau berbalik, kau hanya bisa melihatnya berlari bersama yang lain. Dan bagaimana kalau aku dikecewakan? Aku tidak akan berlari, aku hanya berdiri didepannya, dan berkata. “Maaf” Lalu aku yang akan menunggu, pergi atau menetap. Jika menetap, jodoh. Jika pergi, bukan. Itu prinsip... Lalu, bagaimana bisa aku bilang pengorbananku adalah keindahan? Iya indah, jika ujung pengorbanan dan perjuanganku Adalah ujung penantian hidupku, menikah. Menikah dengan seseorang, yang aku perjuangkan. Dan sampai kapanpun, perjuangan dan pengorbananku tidak akan berhenti. Untuk kamu, abangku tersayang. Dari istrimu tercinta. Terimakasih, telah menerima perjuangan dan pengorbananku. Indah bukan sayang? Aku sayang kamu:)